Speak In Public? Siapa Takut!

Public speaking adalah aktivitas menyampaikan pesan kepada audience dalam skala apapun. Tujuan dari public speaking ada 3, untuk memberikan informasi, sebagai bentuk ajakan untuk seseorang dan untuk menghibur. Gejala takut dan gugup merupakan hal umum yang sering terjadi saat kita ingin berbicara di depan publik. Tetapi, hal tersebut bisa kita atasi dengan mengidentifikasi bentuk dasar dari gejala yang kita alami. Secara umum, gejala yang timbul saat atau akan berbicara di depan publik dibagi menjadi 2; yaitu gejala fisik dan gejala mental. Gejala fisik dapat berupa keringat berlebih, detak jantung meningkat, mulut kering, mual dan sakit perut. Sedangkan gejala mental berupa sulit fokus, keraguan diri, overthinking, dan malu.

Menurut penelitian, 77% orang merasakan anxiety saat tampil didepan publik. Public speaking merupakan 3 hal besar yang ditakuti di US, dan 57% orang menghindarinya. Rasa nervous tidak dapat dihilangkan, hanya saja kita dapat menguranginya. Caranya dengan mempelajari komunikasi yang efektif. Makna komunikasi adalah penyampaian pesan, oleh siapa, kepada siapa, untuk apa, melalui apa, untuk siapa dan apa timbal baliknya. Komunikasi bertujuan untuk mendapatkan sebuah feedback, yang menjadi pengaruh hubungan antara pembicara dan pendengar. Komunikasi dalam public speaking terbagi menjadi 2, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Bentuk komunikasi verbal yaitu gaya menyampaikan pesan kepada audiens secara lisan. Sedangkan komunikasi non-verbal merupakan gaya komunikasi kita saat menyampaikan pesan dalam bentuk non-lisan seperti gestur tubuh, kontak mata, memandang audiens, intonasi, dll.

Salah satu metode penyampaian yang dapat kita ikuti yaitu Pecha Kucha, yaitu teknik presentasi dalam public speaking yang terdiri dari 20 slide, dengan setiap slide ditampilkan selama 20 detik, sehingga total durasi presentasi adalah 6 menit 40 detik. Teknik ini dirancang untuk menjaga presentasi tetap ringkas, dinamis, dan menarik, memaksa pembicara untuk fokus pada inti pesan dan menghindari informasi yang tidak relevan atau bertele-tele. Pecha Kucha, yang berasal dari istilah Jepang untuk “chit-chat” atau obrolan ringan, memungkinkan presentasi visual yang kuat karena setiap slide biasanya berisi gambar besar atau sedikit teks yang mendukung narasi verbal. Metode ini populer di kalangan kreatif dan profesional untuk berbagi ide dengan cara yang cepat dan efektif, serta mendorong keterlibatan audiens melalui penyampaian yang cepat dan padat.

Dalam public speaking, setidaknya kita harus menguasai satu metode secara konsisten untuk membantu kita menyampaikan pesan. Perlu diperhatikan, untuk mengurangi gejala public speaking kita dapat melakukan persiapan yang matang, melakukan latihan pidato bersama teman atau membuat teks pidato. Selain itu kita perlu mempraktikkan bentuk komunikasi efektif yang telah dipelajari. Evaluasi setiap kekurangan dan amati apa yang perlu kita tingkatkan, so let’s practice, makes progress.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian